Maria & Marta
Volunteer Night
23 November 2023 - Ps. Philip Mantofa
GMS Surabaya Barat - Rooftop
Melayani Harus saling bergiliran. jangan sampai kita terus melayani tapi tidak pernah dilayani. demikian juga sebaliknya.
Bersyukur, Puji Tuhan di GMS, ada sebuah kebudayaan untuk mengadakan pertemuan volunteer night sebagai apresiasi.
Mengapa Volunteer dan Fulltimer berharga?
Sebagai ilustrasi -- ketika berangkat perang dan membutuhkan orang, ada suku yang mau dan tidak. suku Deborah contohnya menggubah lagu, sedangkan ada suku yang tidak mau berangkat.
Mengapa Volunteer Night diadakan? Tuhan memang tidak berterimakasih. tapi manusia tetap berterima kasih. (ps Philip berterima kasih untuk pelayanan yang kita). demi satu jiwa mengalami Tuhan, kita berbondong-bondong datang pelayanan.
Kita menciptakan GMS Experience, sehingga apabila besoknya setelah ibadah seseorang betul-betul dipanggil Tuhan (meninggal), kita tidak menyesal karena kita sudah memberikan yang terbaik.
Kita adalah saudara se-visi. dulunya tidak mengenal satu dengan yang lain, tapi sekarang jadi saling mengenal. kok bisa mirip? karena kita saudara se-visi. Tuhan yang mem-bonding kita.
Kita melakukan yang terbaik bukan untuk 1,000, tapi satu demi satu jiwa.
Gereja GMS adalah Volunteer-Based Church.
Tidak ada orang yang berkorban untuk Tuhan tapi hidupnya dikorbankan.
Volunteer dan Fulltimer sama sama pergi berperang, bedanya, Fulltimer membakar perahunya, one-way ticket. no return, no turning back, memberikan hidup dan cita-citanya untuk Tuhan.
bekerja sama dengan Fulltimer harus ada kesatuan, satu dengan yang lain.
Tuhan panggil orang-orang ketika masih mentah. Paulus dulunya penganiaya jemaat, tapi diubahkan sifatnya oleh Tuhan.
gara-gara kita bekerja sama dalam satu network, kita bisa saling bertemu dan kenal satu dengan yang lain, padahal dari latar belakang yang berbeda. tetap jaga spirit, Tuhan bisa memakai gereja kita dengan luar biasa.
Mari belajar dari kisah Maria dan Marta:
Lukas 10:38-42
38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Prioritas Marta
Tuhan itu sepertinya lebih suka Maria, tapi kejadian ini sebenarnya bukan karena hubungan pribadi. Marta ngga salah, tapi ada prioritas Marta yang terbalik yang Tuhan mau benarkan saat itu.
Ministry itu perlu, harus ada. dan ministry harus fungsional sehingga memberikan maksud untuk dunia.
Marta itu memastikan hospitality yang lengkap. (secara budaya, di Asia hospitality memang lebih bagus daripada Barat.)
Marta secara job description tidak ada yang salah. tapi kenapa Yesus menegur Marta?
Lukas 10:40
40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Hubungan Kita Dengan Tuhan.
tidak semuanya semua orang itu pemalas. contoh, umumnya orang Hongkong dan Jepang etos kerjanya sangat gigih sekali. (tapi aneh nya, where is the money?) -- ketika kita hanya bekerja dan tidak mengandalkan Tuhan, lama kelamaan that work equals to nothing. Kalau Tuhan tidak memberkati, tidak ada satu pun hal yang lasting / bertahan lama.
Lukas 10:41-42
41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Tuhan Yesus menjawab tersebut SETELAH Marta mengeluh. pelayanan itu memang punya Activity, tempat kita menyalurkan talenta kita. tapi pelayanan itu bukan aktivitas. aktivitas itu terbentuk dengan hubungan kita dengan Tuhan.
Ministry kita pertama-tama harus lahir dari hubungan kita yang nyata dengan Tuhan, bukan hanya dari kemampuan kita.
Tuhan tidak menegur pelayanan-nya, pelayanannya oke dan tidak salah, tapi Tuhan tegur hati Marta. seolah-olah Tuhan berkata, "Marta, kamu sudah jauh dari Aku".
Be wary of God's Warning.
Pelayanan bisa tetap bisa berjalan, meskipun kita tidak pernah ibadah. tapi lama-kelamaan, satu titik, hati kita akan berada di jalan yang salah.
Alangkah baiknya ketika kita belum suam-suam kuku, Tuhan memperingatkan kepada kita terlebih dahulu.
Gereja yang Tuhan tegur di kitab Wahyu, itu belum jatuh, tapi di mata Tuhan, gereja itu sudah jatuh.
Hubungan kita dengan Tuhan, lebih baik early. tanya ke Tuhan, "Tuhan, apakah aku sudah jatuh?" - bahkan sebelum kita merasakan apa-apa. jangan sampai kita jatuh di dalam hati kita. orang yang jatuh, bisa-bisa sudah jatuh di dalam hatinya 10 tahun sebelumnya.
Sekarang, kita harus introspeksi diri. saat kita menjalankan pelayanan, apakah kedagingan kita, ataukah kita berjalan dengan kasih mula-mula?
Lukas 10:42
42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
ada 2 hal yang bisa kita pelajari dari kisah Maria dan Marta:
1. Bangun Hubungan Pribadi Sebelum dan Setelah Pelayanan.
pelayanan itu sesuatu yang on the way. melalui pelayanan, kita mempersembahkan talenta kita, menjadi BAGIAN dari hubungan kita dengan Tuhan.
Saul diurapi dengan apa yang di dalam TABUNG, merchandise, buatan manusia.
Daud diurapi dari TANDUK, dari sebuah nyawa yang dikorbankan, alami, buatan Tuhan.
Your ministry (and anointing) should come out from your real life relationship with Jesus. not something that you make up.
Di gereja kita, biasanya ada seleksi alami, berupa CG, dan MSJ. dan kalau sampai terhilang dalam prosesnya, tidak apa-apa. GMS memang butuh banyak volunteer, tapi warna gereja tidak boleh berubah, karena GMS tidak mau membangun di atas jerami. (fondasi yang tidak kuat).
cerita ps Philip :
berulang kali setelah beliau letih dan capek setelah pelayanan, tapi selalu ada saja kejadian seperti booking hotel / restaurant yang diambil orang lain. tapi Tuhan selalu mengingatkan agar menjaga sikap, ps Philip merasa sedang dibentuk Tuhan untuk menjaga nama Tuhan di dalam hidupnya.
ministry itu bukan job deskripsi, tapi suci, dan juga KASIH.
2. Rajin ikut CG.
Connect Group itu waktu Saat Teduh nya ministry. kita harus diisi dalam saat teduh. (ps Philip bersaksi, selama 31 tahun melayani, tidak pernah berani untuk menjalani pelayanan tanpa memiliki waktu saat teduh).
jangan sampai kita merasa sombong karena punya talenta, tapi tidak punya hubungan dengan Tuhan.
memang kadang waktu saat teduh kita bisa terganggu. tapi ketika hati kita berada di sana, kita tahu bahwa kita membutuhkannya. GMS tidak pernah memaksa untuk harus mengikuti CG -- tapi yang namanya saat teduh, harus murni keluar dari kesadaran kita sebagai pelayan Tuhan.
postur komitmen kita di hadapan Tuhan, memberikan fresh anointing (urapan) dari Tuhan.